Potensi yang tersimpan pada para guru, orang tua, dan siswa
harus mampu dikemas bimbingan dan konseling menjadi sebuah program yang
mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
Guru bimbingan dan konseling
harus mengetahui lebih awal tentang profil siswa dan guru. Dia harus mengenali
secara umum, berada pada kwadran manakah para siswanya, apakah dia termasuk
type promotor, fasilitator, analytical, atau controller.
Setelah guru bimbingan dan
konseling mengidentifikasi masing masing siswa, maka kewajibannya adalah
mengembangkan segala hal yang positif yang ada pada diri siswa dan meminimumkan
hal-hal negatif. Melalui program yang telah dipersiapkan, guru bimbingan dan
konseling harus memanfaatkan potensi guru, para orang tua, bahkan para alumni
untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi masing masing siswa sesuai
kondisi psikhologisnya.
Sebagai integrator, dia
harus faham bahwa setiap siswa memiliki potensi dan bisa dikembangkan secara
optimum sesuai dengan kapasitasnya. Kompetensi siswa harus difasilitasi dengan
suhu, tanah, dan lingkungan yang kondusif untuk partumbuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar